Minggu, 08 Juli 2012

Peradaban Lemuria

Lemuria atau biasa juga disebut Mu merupakan peradaban kuno yang muncul terlebih dahulu sebelum peradaban Atlantis. Para peneliti menempatkan era peradaban Lemuria disekitar periode 75000 SM – 11000 SM. Jika kita lihat dari periode itu, bangsa Atlantis dan Lemuria seharusnya pernah hidup bersama selama ribuan tahun lamanya. Gagasan benua Lemuria terlebih dahulu eksis dibanding peradaban Atlantis dan Mesir Kuno dapat kita peroleh penjelasannya dari sebuah karya Augustus Le Plongeon (1826-1908), seorang peneliti dan penulis pada abad ke -19 yang mengadakan penelitian terhadap situs2 purbakala peninggalan Bangsa Maya di Yucatan.

Informasi tersebut diperoleh setelah keberhasilannya menerjemahkan beberapa lembaran catatan kuno peninggalan bangsa Maya. Dari hasil terjemahan tersebut, diperoleh beberapa informasi yang menunjukkan hasil bahwa bangsa Lemuria memang berusia lebih tua daripada peradaban nenek moyang mereka (Atlantis). Namun dikatakan juga bahwa mereka pernah hidup dalam periode waktu yang sama, sebelum kemudian sebuah bencana gempa bumi dan air bah dasyat meluluh lantahkan dan menenggelamkan kedua peradaban yang sangat maju pada masa silam tersebut. Hingga saat ini,letak dari benua Lemuria pada masa silam masih menjadi sebuah kontroversi, namun berdasarkan bukti arkeologis dan beberapa teori yang dikemukakan oleh para peneliti, kemungkinan besar peradaban tersebut berlokasi di Samudera Pasifik (disekitar Indonesia sekarang).

Banyak arkeolog memepercayai bahwa Easter Island yang misterius itu merupakan bagian dari benua Lemuria. Hal ini jika dipandang dari ratusan patung batu kolosal yang mengitari pulau dan beberapa catatan kuno yang terukir pada beberapa artifak yang mengacu pada bekas-bekas peninggalan peradaban maju pada masa silam. Mitologi turun temurun para suku Maori dan Samoa yang menetap di pulau-pulau disekitar Samudera Pasifik juga menyebutkan bahwa dahlulu kala pernah ada sebuah daratan besar besar di Pasifik yang hancur diterjang oleh gelombang pasang air laut dasyat(tsunami), namun sebelumnya bangsa mereka telah hancur terlebih dahulu akibat peperangan. Keadaan Lemuria sendiri digambarkan sangat mirip dengan peradaban Atlantis, memiliki tanah yang subur, masyarakat yang makmur dan penguasaan terhadap beberapa cabang ilmu pengetahuan yang mendalam. Faktor-faktor tersebut tentunya menjadi sebuah landasan pokok bagi bangsa Lemuria untuk berkembang pesat menjadi sebuah peradaban yang maju dan memiliki banyak ahli/ilmuwan yang dapat menciptakan suatu trobosan baru dalam ilmu pengetahuan dan teknologi mereka.

 Patung-patung batu kolosal di Easter Island yang dipercayai para ilmuan masih memiliki kaitannya dengan Lemuria

Seperti banyak dikemukakan oleh beberapa pakar spiritual dan arkeologi, bahwa bangsa Lemurian dan Atlantean menggunakan crystal secara intensif dalam kehidupan mereka. Edgar Cayce seorang spiritualis Amerika melalui channelingnya berkali-kali mengungkapkan hal tersebut. Kuil-kuil Lemuria dan Atlantis menempatkan sebuah crystal generator raksasa yang dikelilingi crystal-crystal lain, baik sebagai sumber tenaga maupun guna untuk berbagai macam penyembuhan.

Berbeda dengan bangsa Atlantis yang lebih mengandalkan fisik, teknologi dan gemar berperang. Bangsa Lemuria justru dipercaya sebagai manusia-manusia dengan tingkat evolusi dan spiritual tinggi, sangat damai dan bermoral. Menurut Edgar Cayce, munculnya Atlantis sebagai suatu peradaban super power pada saat itu membuat mereka sangat ingin menaklukkan bangsa-bangsa di dunia, diantaranya Yunani dan Lemuria yang dipandang oleh para Atlantean sebagai peradaban yang kuat. Berbekal peralatan perang yang canggih serta strategi perang yang baik, invansi Atlantis ke Lemuria berjalan seperti yang diharapkan.

Mungkin karena sifat dari bangsa Lemurian yang menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian menyebabkan mereka kurang menaruh perhatian yang besar terhadap kekuatan militer dan teknologi perangnya, sehingga dalam sekejap kaum Lemurian jatuh dalam invansi bangsa Atlantean. Para Lemurian yang berada dalam kondisi terdesak konon banyak yang meninggalkan bumi untuk mencari tempat tinggal baru di planet lain yang memiliki karakteristik mirip bumi. Ada beberapa sumber yang mengatakan saat ini mereka tinggal di Planet Erra/Terra digugus bintang Pleiades.

Mungkin kisah para Lemurian yang meninggalakan bumi untuk menetap di planet lain ini sedikit tidak masuk akal, tapi perlu kita ketahui bahwa teknologi mereka pada saat itu sudah sangat maju dan penguasaan teknologi penjelajahan luar angkasa mungkin telah dapat mereka realisasikan jauh-jauh hari.Tentunya penguasaan teknologi yang sama pada era peradaban kita ini belum bisa disandingkan dengan kemajuan teknologi yang mereka ciptakan.

Sementara semenjak kekalahannya oleh bangsa Atlantis otomatis wilayah Lemuria dikuasai oleh para Atlantean.  Sampai ahirnya suatu saat daratan itu diterpa oleh bencana yang sangat dasyat yang kemudian menenggelamkannya bersama beberapa daratan lainnya termasuk diantaranya Atlantis itu sendiri.




 Beberapa bangunan & monumen batu yang sampai saat ini masih menjadi misteri ditemukan di bawah laut yonagini, Jepang. Mungkinkah ini bagian dari sisa sisa peradaban Lemuria?


Istana Taifurkhafi di Istanbul, Turki tersimpan selembar peta kuno yang sangat unik. Peta kuno yang terbuat dari bahan kulit rusa (Gazelle skin) ini ditemukan pada awal abad ke-18, sekilas jika dilihat mungkin hanyalah merupakan selembar replika peta daratan dimasa masa lalu. Dalam peta tersebut, hanya kawasan Laut Tengah yang tergambar secara persis, sedangkan kawasan lainnya, seperti benua Amerika dan benua Afrika tergambar sangat berbeda.

Setelah para ilmuwan menelitinya dengan lebih lanjut hasil yang diperoleh sangat mengejutkan, karena ternyata peta kuno ini sebenarnya adalah gambar pandangan udara dari atas angkasa yang sangat detail dan terperinci. Jika disandingkan dengan gambar yang diambil dari pesawat Apollo 8, maka peta kuno Turki ini bagaikan fotokopinya. Gambar perubahan garis besar pada benua Amerika dan Afrika di peta kuno tersebut sesuai dengan gambar yang diambil melalui pesawat Apollo 8. Dan yang lebih menakjubkan lagi adalah bahwa peta kuno itu melukiskan bentuk rumit permukaan bumi kutub selatan yang tertutup lapisan es tebal. Tidak ada perbedaan sedikit pun dengan hasil gambar pemetaan menggunakan fatometer yang dilakukan oleh tim eksplorasi kutub selatan pada tahun 1952 yang mengadakan penyelidikan keadaan bumi di bawah lapisan es.

Lalu siapakah pada masa purbakala yang sudah menguasai teknologi tinggi pemotretan melalui angkasa luar? Dari penemuan peta kuno ini menjadi suatu bukti akan kemajuan pengetahuan ilmu astronomi peradaban masa silam yang sampai detik inipun belum bisa dikuasai oleh manusia-manusia zaman sekarang yang notabene mungkin mempunyai peralatan yang lebih canggih dari mereka. Studi lebih lanjut mengatakan mungkin mereka telah dapat menciptakan suatu trobosan teknologi yang luar biasa pada masa itu, seperti telah melakukan penjelajahan luar angkasa dan pendaratan diplanet lain. Apalagi hal tersebut didukung oleh beberapa penemuan artefak-artefak kuno yang menggambarkan beberapa gambaran imajinasi astronot-astronot pada masa silam. Lalu mungkinkah nenek moyang kita sudah ada yang bermigrasi dan menetap di planet-planet lain yang memiliki karakteristik mirip dengan bumi yang pada saat ini mungkin belum dapat ditemukan keberadaannya oleh para astronom kita? Jikalau benar demikian, apakah ada benarnya juga kisah mengenai bangsa Lemuria yang dikisahkan sebagain penduduknya banyak yang bermigrasi keluar dari Bumi untuk mencari tempat tinggal baru di planet lain ketika diambang kekalahannya dengan bangsa Atlantis pada dahulu kala? hmmmm.... Bersambung :D

Sabtu, 30 Juni 2012

Mengenal Komunitas Orang Jenius di Dunia

ADA sejumlah komunitas orang genius di dunia. Syarat untuk masuk ke kelompok ini pun beragam. Sejumlah ujian pun harus dilakukan agar bisa masuk dalam kelompok manusia berotak brilian ini.

Ada banyak komunitas orang dengan angka intelligence quotient (IQ) tinggi. Biasanya komunitas ini memiliki anggota yang dibatasi pada standar angka IQ tertentu. Mulai pada angka 1% teratas dari populasi, 2%, 5%, atau bahkan hanya 0,001%.

Salah satu komunitas paling tua dan sangat terkenal adalah Mensa Internasional yang didirikan sejak 1946. Mensa Internasional yang berkantor pusat di Inggris didirikan Roland Berril dan Dr Lancelot Ware. Komunitas ini memberlakukan syarat bagi orang yang ingin menjadi anggota, yakni harus memiliki nilai IQ 2% teratas dari populasi. Di Indonesia, organisasi ini terbentuk sejak 1988. Mensa Internasional hingga kini sudah memiliki anggota lebih dari 100.000 orang di lebih dari 100 negara di dunia.

Selain Mensa, komunitas orang-orang dengan IQ tinggi di antaranya Intertel yang didirikan Ralph Haines pada 1966. Sebagaimana dalam situs resminya, dijelaskan sejak berdiri hingga saat ini Intertel memiliki 1.200 anggota yang tersebar di 30 negara. Intertel merupakan komunitas orang-orang dengan IQ 1% teratas dari populasi.

Kemudian ada pula komunitas The International Society for Philosophical Enquiry (ISPE) yang didirikan Dr Christopher Harding pada 1974. Ini merupakan komunitas global untuk bidang ilmuwan dan filsafat yang didedikasikan pada penelitian dan kontribusi lain. Yang bergabung dalam anggota komunitas ini adalah orang-orang dengan IQ 0,1% teratas dari populasi. Pada 1981, Guinness Book of World Records mencatat bahwa ISPE memiliki 239 anggota di mana semua anggota memiliki IQ minimal 160, tidak seorang pun yang berada di bawah angka 148, dan beberapa di antaranya di atas 183. Pada April 2006 keanggotaan semakin berkembang menjadi 583 anggota di 29 negara meskipun mayoritasnya (81,65%) tinggal di Amerika Serikat (AS).

Kemudian ada pula komunitas Prometheus Society and Mega-Society yang didirikan Dr Ronald K Hoeflin pada 1982. Prometheus Society merupakan komunitas orang-orang dengan IQ tinggi yang hampir mirip Mensa, tapi sedikit lebih ketat. Tes masuknya didesain untuk mendapatkan 1 dari 30.000 orang dari populasi, sedangkan Mensa ukurannya 1 dari 50 orang. Anggota komunitas berasal dari beragam profesi mulai dari pimpinan perusahaan (CEO) di firma teknologi tinggi, profesor matematika, pemrogram komputer, doktor fisika, pegawai militer hingga tukang cuci pakaian dan pegawai NASA.

Adapun Mega-Society yang juga didirikan pada 1982 lebih ketat lagi, yakni hanya 1 dari 1 juta orang yang diterima menjadi anggota. Artinya persentase penilaian keanggotaan adalah orang dengan nilai IQ 0,0001% teratas dari populasi.

Secara terperinci, komunitas-komunitas orang cerdas ini di antaranya berupa penilaian 5% teratas dari populasi, yakni 1 dari 20 orang dengan IQ minimal 124 dan 126. Beberapa komunitas yang masuk kategori ini di antaranya, AtlantIQ Society, International High IQ Society, dan omIQami Society. Kemudian komunitas dengan IQ 3% teratas dari populasi atau 1 dari 33 orang dengan IQ minimal 128 atau 130 di antaranya Alta Capacidad Hispana dan Deepbrain Society.

Lalu, komunitas orang cerdas dengan persentase IQ 2% teratas dari populasi dengan IQ minimal 130 atau 132 di antaranya AtheistIQ, BPIQ Society, Encefálica Society, Greatest Minds, High Potentials Society, Ingenium High IQ Society, IQual Society, Mensa International, Mysterium Society, dan Sigma Society. Kemudian komunitas dengan persentase nilai IQ 1% teratas dari populasi atau 1 dari 100 orang dengan IQ minimal 135 atau 137 di antaranya Chorium, El Ateneo Society, Intertel, The Mind Society, Top One Percent Society, dan UNIQ Society.

Beberapa komunitas memberlakukan mekanisme lebih ketat mulai nilai IQ hanya 0,5% teratas dari populasi hingga 0,00003% teratas dari populasi. Di antaranya untuk 0,5% teratas dari populasi adalah sama dengan 1 dari 200 orang dengan IQ minimal 139 dan 141, yakni Colloquy, Genius Society, dan Poetic Genius Society. Adapun komunitas dengan presentasi nilai IQ 0,37% teratas dari populasi atau setara dengan 1 dari 270 orang dengan nilai IQ minimal 140 dan 143 di antaranya HispanIQ International Society dan Infinity International Society.

Komunitas dengan presentasi IQ 0,3% teratas dari populasi setara dengan 3 dari 1.000 orang dengan nilai IQ minimal 141 dan 144 adalah Cerebrals Society. Adapun komunitas dengan presentasi nilai IQ 0,2% teratas dari populasi atau setara dengan 1 dari 500 orang dengan IQ minimal 143 dan 146 adalah ePiq Society dan Neurocubo. Orang-orang dengan nilai IQ 0,13% teratas dari populasi atau setara dengan 13 dari 10.000 orang dengan nilai IQ minimal 145 dan 148 bergabung dengan komunitas Artistic Minds Society dan CIVIQ Society.

Komunitas dengan nilai IQ anggota 0,1% teratas dari populasi atau setara dengan 1 dari 1.000 orang dengan nilai IQ minimal 146 dan 149 di antaranya, Glia Society, International High IQ Society Milenija, International Society for Philosophical Enquiry, IQuadrivium Society, LOGIQ Society, One-in-a-Thousand Society, dan Triple Nine Society. Komunitas dengan nilai IQ 0,09% atau setara 9 dari 10.000 orang dengan nilai IQ minimal 147 dan 150 adalah komunitas Ludomind Society.

Orang-orang dengan presentasi IQ 0,07% teratas dari populasi atau setara dengan 7 dari 10.000 orang dengan nilai IQ148 dan 151 tergabung dalam komunitas ISISociety. Nilai IQ 0,06% teratas dari populasi atau setara dengan 3 dari 5.000 orang dengan nilai IQ minimal 149 dan 152 berada dalam wadah komunitas Epida. Sedang sPIqr adalah komunitas bagi orang dengan nilai IQ 0,02% teratas dari populasi atau setara dengan 1 dari 5.000 orang dengan nilai IQ minimal 153 dan 157.

Nilai IQ 0,009% teratas dari populasi atau setara dengan 9 dari 100.000 orang dengan nilai IQ 156 dan 160 menjadi syarat bagi orang yang ingin bergabung dengan komunitas Coeus, Hall Of The Ancients, dan Vertex. Komunitas yang mensyaratkan nilai IQ 0,003% teratas dari populasi atau setara dengan 3 dari 100.000 orang dengan IQ 160 dan 164 diantaranya Epimetheus Society, ERGO Society, HELLIQ Society, Prometheus Society, dan Tetra Society.

Jika Anda adalah seorang paling cerdas diantara 100.000 orang atau dengan presentasi 0.001% teratas dari populasi dengan nilai IQ minimal 164 dan 168 bisa bergabung di komunitas The Ultranet. Lebih ketat lagi adalah komunitas dengan presentasi nilai IQ 0,0001% teratas dari populasi atau setara dengan 1 dari 1 juta orang dengan nilai minimal 172 dan 176 adalah diantaranya komunitas GenerIQ Society, Incognia, Mega Society, Omega Society, dan Pi Society.

Terakhir adalah yang paling ketat dengan presentasi 0.00003% atau setara dengan 1 dari 3,5 juta orang dengan nilai IQ minimal 175 dan 180. Komunitas orang-orang ber IQ tinggi biasanya menyediakan tes IQ sendiri yang dikoordinasikan oleh komunitas masing-masing. Selain itu mereka juga menerima tes IQ lain yang sudah terstandarisasi untuk dikonversi menjadi nilai mereka. Beberapa kriteria tes IQ biasanya berbentuk nomor, spasial, verbal, dan lainnya.

Kecuali menggunakan bahasa sebagai materi tes yang bertujuan untuk meminimalkan terjadinya deviasi dalam penilaian, Sebab bahasa sangat terkait dengan latar belakang di mana seseorang tinggal sehingga materi tes dalam bentuk angka dan gambar dianggap lebih universal dan dipahami banyak orang di dunia. Artinya standar tes yang dilakukan di satu negara tidak berbeda dengan di negara lain dengan kemungkinan meraih nilai IQ yang sama tidak dibatasi latar belakang budaya, geografi, atau faktor penghambat lain.